Daerah.
MataLensa.com, OI - Warga Desa Rantau Alai induk Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir Sumsel mengaku kecewa dan tertipu atas pekerjaan pembangunan jalan cor beton yang batal dilaksanakan, padahal selain kondisi jalan tersebut memang sangat memprihatinkan, lokasi yang rencananya akan digunakan pun sudah siap dibangun.
Batalnya proyek pengecoran jalan sepanjang 525 meter ini diduga akibat ulah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir yang entah karena alasan apa memindahkan peruntukan dana proyek tersebut ketempat lain iya itu kedesa Mekar Sari yang jelas jelas masih sangat mulus dan masih sangat layak sekali sedangkan di desa Rantau Alai induk jalannya sangat rusak parah.
Berkaitan dengan hal tersebut, warga Desa Rantau Alai akan melakukan unjuk rasa ke DPRD Ogan Ilir untuk meminta kejelasan perihal kelanjutan proyek yang sangat diharapkan warga, aksi tersebut sekaligus menuntut agar Kepala Dinas PUPR dicopot dari jabatannya bila terbukti menyalahgunakan wewenangnya.
Seperti dikatakan Husni Warga Desa Rantau Alai,”Kami warga desa Rantau Alai merasa sangat Kecewa kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, yang seolah menganak tirikan desa kami, Kenapa jalan desa yang sudah rusak parah dibiarkan, padahal kami sangat membutuhkan jalan ini,” ujarnya.
Dia mengaku heran, kenapa secara tiba – tiba lokasi proyek pembangunan jalan dipindahkan ke lokasi lain,”Aneh tiba – tiba kenapa dibatalkan dan di pindahkan ke Desa Mekar Sari, padahal bila dibandingkan dengan jalan desa kami, kondisi jalan tersebut masih mulus, kami warga Desa Rantau Alai tidak terima dengan kejadian ini,” katanya.
Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Rantau Alai, Daswin, saat ditemui dirumahnya Sabtu (02/12), menjelaskan, beberapa waktu lalu ada utusan dari Pemerintah Kabupaten OI datang menemuinya dan memberitahukan bahwa jalan di Desa Rantau Alai akan diperbaiki dengan pengcoran beton sepanjang 525 meter, lebar 4 meter dengan ketebalan 0,20 meter, yang didana dari APBD Kabupaten Ogan Ilir debesar Rp.1,5 Milyard ,
Menurut Daswin, warga Rantau Alai menyambut gembira kabar tersebut, bagaimana tidak lanjut Daswin, jalan desanya sudah sejak lama rusak dan belum tersentuh perbaikan sejak tahun 2005 lalu.
“Pernah ada perbaikan tetapi sudah lama sekitar tahun 2005, yang saya ingat setelah terjadi Tsunami di Aceh , dan hingga sekarang belum ada lagi perbaikan ” jelasnya.
Diduga Karena Kepala Desa memintanya supaya lebar jalan dirobah jadi 5 meter, sehingga pejabat tersinggung dan memindahkan proyek tersebut ketempat lain, tambahnya.
Karena Desakan dari Warga Desanya, Daswin pergi Muhksin, Kepala Dinas PUPR, namun yang bersangkutan tidak berhasil ditemui karena sedang tidak berada ditempat dan hanya bertemu dengan Bambang selaku Pimpinan Proyek.
Saat dimintai penjelasan perihal dipindahkannya lokasi proyek Bambang mengaku tidak mengetahui secara persis alasannya, karena hanya menjalankan perintah atasan. ia pun lantas menjanjikan jalan desa Rantau Alai akan dibangun tahun depan.
Tidak puas dengan jawaban yang diterimanya dari Dinas PUPR, Daswin berniat menemui Bupati, Ilyas Panji Alam, namun usahanya tersebut tak membuahkan hasil, pasalnya bupati sedang tugas luar,”Seandainya saya bertemu Bupati waktu itu pasti tidak sampai terjadi pemindahan proyek” katanya kesal.(red)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
DPC PWRI Kota Bengkulu Apresiasi Komitmen Kadis PUPR Kota Bengkulu.
MataLensa, Bengkulu – Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu mengapresiasi aksi cepat tanggapny...
-
Ket Photo : SMAN 11 Kota Bengkulu. MataLensa.com, Bengkulu - Perwakilan guru dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 11 Kota Bengkulu, ...
-
Penulis : M.Martanus. MataLensa.com, Depok - Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA), Jalan Raden Saleh Sukmajaya Depok, di anggap lalai d...
-
“ Le, simbah biyen nate ngendiko, wong kang salah mesti bakal seleh. Kowe ojo kleru anggonmu nyawang urip ( Nak, dulu kakek nenek kita ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar