Rabu, 13 Desember 2017

DPUPR Kota Bengkulu Sulap Kawasan Kumuh Menjadi Lebih Indah Dan Cantik.

Advertorial.
MataLensa.com, Bengkulu - Beberapa titik kawasan kumuh yang ada di Kota Bengkulu telah berhasil disulap menjadi kawasan indah dan cantik. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bengkulu, Syafriandi.

“Beberapa kawasan yang dulu kumuh seperti di Lempuing, daerah Gandaria telah berhasil kita ubah menjadi tidak kumuh lagi,” jelas Syafriandi dalam acara Peresmian dan Launching Program Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Bajak, Selasa (12/12/2017).
Di Kelurahan Bajak misalnya, dulu kawasan tersebut sangat kumuh dan menjadi tempat buang air besar. Namun saat ini, sudah dibangun sanitasi berbasis masyarakat yang sangat cantik dan tidak bau.

Sebelumnya, Perwakilan dari Program Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP) Anastasia Carolina mengatakan Bengkulu selalu mendapatkan prestasi baik dalam pelaksanaan program pengentasan kawasan kumuh.

Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang ada di daerah ini.

“Ada 3 program pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat, yakni Kotaku, NUSP dan Sanimas. Seluruh program ini dikerjakan dari dam oleh masyarakat,” sampainya.
Pengentasan kawasan kumuh tersebut, sambungnya, dilakukan melalui Program NUSP-2, Sanimas IDB dan KOTAKU. Kota Bengkulu sendiri selalu mendapatkan jatah dari pemerintah pusat.

“Ini karena semua kriteria yang diminta oleh pemerintah pusat, kita selalu siap. Sehingga kawasan yang dulu bauk sekarang menjadi berubah,” ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, pada 2018 Kota Bengkulu kembali mendapatkan bantuan sebesar Rp 5,5 miliar untuk pengentasan kawasan kumuh yang ada di daerah ini.

“Sebetulnya dulu tidak ada, tapi kita usahakan dan berhasil kembali turun Rp 5,5 miliar ke Kota Bengkulu,” sampainya.
Walikota Bengkulu Helmi Hasan mengapresiasi program pengentasan permukiman kumuh tersebut. Dia pun mengacungkan jempol untuk seluruh masyarakat yang ada di daerah ini yang telah bergotong-royong membangun infrastruktur tersebut.

“Tanpa keterlibatan masyarakat tidak mungkin pembangunan berjalan dengan baik, maka sejak awal memimpin kami kampanyekan, kami gelorakan, Program 8 Tekad Bengkuluku,” ungkapnya.

Dia berharap seluruh stakeholder yang ada di Kota Bengkulu turut menjaga hasil pembangunan. Rasa memiliki harus tumbuh di setiap jiwa orang yang tinggal di kota ini.

“Siapapun yang makan minum di Kota Bengkulu adalah pemilik sah Kota Bengkulu. Karena itu harus bertanggung jawab untuk menjaga dan membuat Kota Bengkulu bebas dari kekumuhan,” paparnya.

Dengan berbasis masyarakat, lanjutnya, maka masyarakat akan merasa memiliki dan keberlanjutan pembangunan akan terjaga. Inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan program tersebut.

“Keberhasilan program ini bukan dari volume infrastruktur yang dibangun, bukan juga dari nilai investasi yang ditanamkan. Tapi berhasil bisal tidak ada lagi kekumuhan,” kata dia.

Sekadar informasi, dana program SANIMAS ini bersumber dari bantuan Islamic Development Bank (IDB). Dana ini dikelola oleh Kementrian PUPR.

Untuk bisa mendapatkan dana ini, KSM harus mengajukan proposal ke Dinas PUPR. Tahun 2017, total anggaran yang digelontorkan ke Bengkulu untuk program program pembangunan kawasan kumuh mencapai Rp 10 miliar.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DPC PWRI Kota Bengkulu Apresiasi Komitmen Kadis PUPR Kota Bengkulu.

MataLensa, Bengkulu – Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu mengapresiasi aksi cepat tanggapny...