Minggu, 10 Desember 2017

Aksi Solidaritas Warga Bengkulu Untuk Palestina.

Gabungan organisasi Islam yang ada di Provinsi Bengkulu menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, Minggu (10/12/2017).
MataLensa.com, Bengkulu – Gabungan organisasi Islam yang ada di Provinsi Bengkulu menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, Minggu (10/12/2017). Aksi tersebut merupakan bentuk respon atas kebijakan Presiden United States Amerika (USA) yang memindahkan kantor kedutaannya ke Yarusallem.
“Amerika Serikat membuka gerbang permusuhan pada Muslim sedunia. Dan aksi kita ini adalah bukti kecintaan kita pada Palestina,” ungkap Koordinator Aksi, Simbuldin Amin.
Dia menambahkan, orang Yahudi memang tidak dihabisi oleh Allah. Namun mereka disisihkan sebagai ladang jihad atau ladang perjuangan kaum muslimin.
“Israel itu tidak punya sejengkal tanahpun di muka bumi ini, mereka sudah diusir oleh Allah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ustadz Iip Arifin menyatakan pada tanggal 6 Desember 2017, Amerika telah menabuh genderang perang dengan memindahkan kantor kedutaan besarnya. Padahal tanah Palestina itu adalah tanah suci milik umat Islam.
“Kenapa kita harus membela Palestina? Ini adalah panggilan Al-qur’an sebagaimana Allah firmankan dalam QS. Annaba,” sampainya.
Menurutnya, sikap Amerika tersebut merupakan skenario Allah untuk menyatukan umat Islam di dunia.
“Kalau dulu kita sempat disatukan dengan gerakan 212, maka ini adalah cara Allah menyatukan umat islam sedunia,” paparnya.
Apalagi, sambungnya, negara-negara Timur Tengah termasuk Palestina sempat ikut ambil andil dalam kemerdekaan Indonesia.
Hal ini berawal dari safari yang dilakukan oleh Presiden Sukarno ke negara-negara tersebut untuk mendapat dukungan kemerdekaan hingga akhirnya Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Sukarno bahkan mengatakan selama Palestina terjajah dan Israel tidak hengkang maka selama itu Indonesia menjadi garda terdepan untuk membela Palestina,” tegasnya.
Karena itu, ia pun mengajak agar para umat muslim ikut berjuang dan berlomba-lomba dalam berjihad. Disisakannya kaum Yahudi merupakan ladang yang disediakan Allah bagi umat muslim untuk berjuang.
“Barang siapa yang belum pernah berjihad maka ia akan meninggal dalam kondisi munafik,” ujarnya mengutip Hadits.
Aksi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Bengkulu seperti Dani Hamdani dan pimpinan MUI Wilayah Provinsi Bengkulu.
Acara dimulai dengan Tabligh Akbar di Masjid Jamik Kota Bengkulu. Kemudian dikanjutkan dengan long march menuju Simpang Lima. Selain itu, mereka juga mengumpulkan sumbangan untuk Baitul Maqdis.
Sekedar informasi, kegiatan ini digagas oleh Komisi Nasional Rakyat Palestina (KNRP). Hampir semua ormas Islam termasuk perwakilan NU dan Muhammadiyah ikut dalam kegiatan ini.
Humas KNRP Bengkulu, Benni, mengatakan, pihak Amerika telah melanggar dan mengabaikan tiga Resolusi Tingkat Tinggi yang di keluarkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Diantaranya ialah Resolusi Nomor 247 Tahun 1967 yang meminta Israel menarik diri dari tanah yang di duduki pada tahun 1967.
Kedua Resolusi Nomor 478 Tahun 1980 yakni penolakan keputusan pemerintah Israel yang mencaplok Yerussalem dan menjadikannya sebagai ibu kota abadi bagi negara Israel.
“Ketiga, Nomor 2334 yakni Dewan Keamanan PBB tidak mengakui perubahan apapun yang dilakukan Israel di wilayah perbatasan tahun 1967 tanpa melalui jalur perundingan,” ungkap Benni.

Sepanjang long march yel-yel palestina dan kumandang takbir terus diteriakkan oleh ribuan aktifis.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DPC PWRI Kota Bengkulu Apresiasi Komitmen Kadis PUPR Kota Bengkulu.

MataLensa, Bengkulu – Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu mengapresiasi aksi cepat tanggapny...