Nasional.
MataLensa.com, Kimberley - Sebanyak 13 orang dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) dibantu pasukan Raider 751/30 bergerak cepat menguasai Kimberley. Sedangkan dua Tim dari Ton Taipur Kostrad bertugas menguasai Bunti.
Pada waktu yang di koordinasi pada Jam “J” pada jam 07.00 waktu setempat setelah Kimberley berhasil dikuasai. Pangdam Cendrawasih memerintahkan untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan separatis TPN/OPN .
Kurang dari dua jam seluruh medan berhasil dikuasai para separatis yang melarikan diri ke Hutan dan gunung.
Belum bisa dipastikan apakah kelompok separatis OPM ada yang korban karena cuaca berkabut sanggar tebal.
Setelah seluruh wilayah di kuasai dan situasi dinyatakan aman.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit berkoordinasi dengan Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, agar segera mengirimkan Tim Evakuasi.
Tidak lama kemudian Tim Satgas Terpadu TNI/Polri tiba di lokasi melaksanakan evakuasi. Sekitar pukul 14.00 waktu setempat proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan jumlah korban sandera sebanyak 347 orang yang terdiri dari warga pendatang dan pribumi.
Sementara penduduk asli setempat memilih tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik. Saat ini, Jum’at, (17/11/2017), pasukan pengaman tetap tinggal di lokasi mengamankan korban dan kampung. (Red)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
DPC PWRI Kota Bengkulu Apresiasi Komitmen Kadis PUPR Kota Bengkulu.
MataLensa, Bengkulu – Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu mengapresiasi aksi cepat tanggapny...
-
Ket Photo : SMAN 11 Kota Bengkulu. MataLensa.com, Bengkulu - Perwakilan guru dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 11 Kota Bengkulu, ...
-
Penulis : M.Martanus. MataLensa.com, Depok - Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA), Jalan Raden Saleh Sukmajaya Depok, di anggap lalai d...
-
“ Le, simbah biyen nate ngendiko, wong kang salah mesti bakal seleh. Kowe ojo kleru anggonmu nyawang urip ( Nak, dulu kakek nenek kita ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar