Nasional.
MataLensa.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjadi narasumber dalam salah satu panel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
"Islam is not terorist and terorisme is not islam," demikian potongan pidato Jenderal yang juga profesor itu, yang sempat diviralkan beberapa hari ini.
Dalam kesempatan itu, Tito secara tegas mengajak peserta forum panel untuk membedakan antara Islam dan terorisme.
"Selama ini kita hanya dengar dari mulut para pemimpin agama, bukan dari pejabat utama pemberantas terorisme seperti kepolisian," kata Ketum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Karman BM, Jumat (3/11).
Menurut Karman, dapat disimpulkan Jenderal Tito turut serta menetralisir tensi Islam phobia dunia yang sedang meningkat saat ini. Tito, menurut dia, menambah daftar nama orang penting yang berani membela Islam di tengah gelombang stigma negatif seperti terorisme dan radikalisme.
"Sebut saja seperti Raja Abdullah II dari Jordan, adalah orang yang sama dengan Pak Tito. Pernah menjelaskan Islam 'yang benar' di tengah-tengah forum serupa dan meluruskan pemahaman dunia tentang Islam," paparnya.
Di antara yang viral dari King Abdullah II adalah videonya yang menjelaskan makna assalamu alaikum, yang berarti keselamatan dan kedamaian. Dan sampai saat ini, Raja Abdullah Jordan masih di depan mengajak umat Islam dunia untuk memerangi terorisme.
"Kembali ke Pak Tito, bagi kami bukan pidato soal hard aproach dan soft aproach yang membuat kami bangga. Melainkan statement yang tegas "Islam is not terorist and terorisme is not Islam," jelasnya.
"Selamat untuk gelar profesor bidang Kajian Kontra Terorisme, Jenderal," imbuh Karman.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar