Pemprov Jatim Gelontorkan Pinjaman Lunak 100 Miliar untuk Gapoktan.
DPC PWRI KOTA BENGKULU - Surabaya - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Jawa Timur bisa bernafas lega. Guna memberi nilai tambah kepada para petani, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berencana akan menggelontorkan pinjaman lunak sebesar Rp 100 miliar.
Menurut Gubernur Jawa Timur, H. Soekarwo, di nota penjelasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018, di DPRD Jawa Timur, Jumat, 12 Oktober 2017 mengatakan, bahwa program nilai tambah bagi petani, telah masuk menjadi program priorias Pemprov Jatim, selain program pengentasan kemiskinan, serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Melalui pinjaman lunak yang akan digelontorkan tersebut, Gubernur berharap kesejahteraan petani akan lebih meningkat, dan disparitas di Jawa Timur akan teratasi.
“ Konsepnya sengaja kami ubah, kalau dulu berupa subsidi, sekarang berupa pinjaman dengan bunga murah sebesar 6 %. Ini sudah kami coba, ternyata berhasil. Sebab bisa memberi keuntungan kepada petani hingga 66 %. Kalau modelnya subsidi, hanya 26 % saja,” terang Gubernur Soekarwo, yang akrab dipanggil Pakdhe Karwo.
Gapoktan akan lebih untung dengan adanya pinjaman lunak tersebut, karena tidak hanya mampu menanam saja, tetapi bisa mengolah hasil tanam mereka menjadi barang jadi. Misalnya petani kopi. Petani kopi tidak lagi menjual hasil panen dalam bentuk mentah, tetapi sudah disangrai dan dikemas.
“ Hasilnya jauh lebih menguntungkan daripada menjual mentah. Karena itu model baru ini akan kami coba terus. Tidak hanya untuk petani kopi, tetapi juga petani padi, jagung dan kakao,” tambah Pak Dhe Karwo.
Sekain itu, nantinya petani juga diberi bantuan berupa mesin pengolah, seperti penggilingan padi, alat pemanas hingga mesin packaging.
“ Jadi kalau panen tidak perlu dijemur di lantai, tetapi cukup dipanaskan di mesin,” terangnya.
Sebagai pilot project untuk program ini, Pemprov menunjuk tiga wilayah di Jawa Timur, masing-masing di Kabupaten Jombang, Mojokerto dan Nganjuk.
Untuk mekanisme penyalurannya, Pemprov Jatim menunjuk Bank Rakyat Indonesia (BRI), hal tersebut sekaligus untuk memudahkan kontrol, baik pada saat mengajukan pinjaman lunak, maupun pada saat pelunasannya.
“ Semua infrastruktur sudah siap, tinggal dijalankan saja,” pungkasnya.(**)
Sumber : petajatim (PWRI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar