MataLensa.com, Bengkulu - Menyikapi beberapa keluhan rekan media dan temuan atas keabsahan legalitas perusahaan yang dimiliki oleh penggiat media bisnis (cetak ketika ada iklan/advertorial, satu pemilik dengan bermacam nama media), Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Kota Bengkulu, Muhammad Martanus, berstatemen, seharusnya hal ini tidak boleh terjadi, karena menurutnya, bisa berdampak pada pencederaan profesi maupun etika wartawan selaku penggiat media.
"Bermedia itu sah-sah saja, namun jangan pernah menjadikan media sebagai alat bisnis. Hal tersebut bisa mencederai profesi kita," Ungkap Martanus.
Selaku penggiat media, Martanus, menjelaskan, sudah seharusnya mengkedepankan profesional.
"Meskipun tidak dibayar, sudah menjadi kewajiban kita untuk menulis," jelasnya.
Mengenai publikasi berbayar, ia berpesan kepada rekan - rekan penggiat media untuk bersabar hingga proses MoU.
"Mari sama-sama kita ikuti aturan yang mereka terapkan, mungkin hingga proses MoU dan order dari mereka. Yang terpenting, selaku wartawan maupun pemilik media, tetaplah jaga keprofesionalan kita agar kita bisa dihargai," Tutupnya. (Red)
Penulis : Ertika Nengsih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
DPC PWRI Kota Bengkulu Apresiasi Komitmen Kadis PUPR Kota Bengkulu.
MataLensa, Bengkulu – Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu mengapresiasi aksi cepat tanggapny...
-
Ket Photo : SMAN 11 Kota Bengkulu. MataLensa.com, Bengkulu - Perwakilan guru dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 11 Kota Bengkulu, ...
-
Penulis : M.Martanus. MataLensa.com, Depok - Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA), Jalan Raden Saleh Sukmajaya Depok, di anggap lalai d...
-
“ Le, simbah biyen nate ngendiko, wong kang salah mesti bakal seleh. Kowe ojo kleru anggonmu nyawang urip ( Nak, dulu kakek nenek kita ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar